Langsung ke konten utama

Cara Membuat Daftar Isi Secara Otomatis



Salam Literasi bagi semua pembaca yang baik hatinya!!

Kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai teknik menulis Daftar Isi pada sebuah dokumen dan bagaimana cara membuatnya di Microsoft Office Word.

Daftar Isi merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam sebuah dokumen atau file. Fungsinya adalah untuk memudahkan pembaca mengetahui informasi apa saja yang terdapat dalam dokumen tersebut, dan dimana letaknya.
Selain terdapat dalam setiap buku, Dafatar Isi juga terdapat di dalam karya tulis imiah seperti skripsi, tesis, disertasi, makalah,

Ada banyak cara untuk membuat Daftar Isi dengan menggunakan aplikasi Microsoft Office di komputer. Sebagian besar pengguna Microsoft Word masih membuat Daftar Isi dengan cara manual. Hal ini dikarenakan mereka belum mengetahui cara membuat Daftar Isi secara otomatis. Bahkan, mungkin anda salah satu pembaca yang tidak tahu bahwa daftar isi dapat dibuat secara otomatis.

Membuat Daftar Isi secara tidak otomatis, penulis masih harus mengisi nomor halaman setiap bab satu demi satu. Tentu saja cara ini tidak efektif dan efisien, karena menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk sekadar melihat nomor halaman.
Dan bagaimana jika penulis harus menambahkan satu sampai dua paragraph, gambar atau tabel? Tentu saja akan terjadi perubahan halaman.

Artikel kali ini, penulis akan membahas bagaimana cara membuat daftar isi yang otomatis dengan aplikasi office di computer. Dengan hal ini kita akan menggunakan Microsoft Office 2007.

Sementara untuk Microsoft Office 2010, Microsoft Office 2013, atau Microsoft Office 2016 tidak akan jauh berbeda.

1. Buatlah sebuah file dokumen di Microsoft Word.

2. Pilihlah teks yang kita ingin jadikan dalam daftar isi.
Contohnya adalah sebagai berikut :
·         Kata Pengantar
·         Daftar Isi
·         Pendahuluan
·         Pengertian Ms. Word
·         Cara Menggunakan Ms. Word
·         Manfaat Menggunakan Ms. Word
·         Penutup
·         Daftar Pustaka

Dan Tulislah Bab-bab tersebut di halaman yang berbeda-beda.

3. Berlakukan Heading dalam Dokumen.

Caranya adalah blok semua tulisan, kemudian, di tab Home, pilih Heading Style, misalkan Heading 1.

4. Setelah itu, tahap yang selanjutnya adalah memberi nomor halaman atau Page Number.
Caranya adalah pilih tab Insert, lalu pada kolom Header and Footer, klik Page Number.


Ketika anda meng-klik Page Number, anda akan dihadapkan dengan beberapa pilihan seperti dibawah ini :


Anda bisa memilih dimana letak nomor halaman yang anda inginkan. Entah itu diletakkan di bawah halaman, di atas, di bawah kiri, bawah kanan, atau bawah tengah.

5. Selanjutnya, kembali ke halaman Daftar Isi.
Klik menu References, dan pilih menu Table of Content.


Ketika anda meng-klik Table of Content, anda akan di hadapkan dengan beberapa pilihan seperti dibawah ini :


Anda bisa memilih format daftar isi sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, anda bisa memilih tipe Automatic Table 1.

Setelah itu, layar akan berubah seperti gambar di bawah ini :


Selanjutnya, jika nanti ada perubahan halaman, perubahan judul, atau penambahan gambar dan materi, anda bisa meng-update table dengan cara meng-klik Update Table.


Secara otomatis, penomoran akan otomatis berubah tanpa harus melakukannya dengan manual.

Teknik menulis daftar isi seperti ini tentu saja sangat memudahkan anda ketika membuat sebuah dokumen dalam ukuran besar,seperti skripsi, tesis, disertasi.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!

Salam Literasi!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bhanu dan Akhir Bahagia

  “Mari kita akhiri sampai disini saja.” “M-maksudmu?” iris coklat mudanya melebar, raut bingung penuhi wajah eloknya. Gadis itu mendongak menatap pria jangkung disampingnya penuh tanda tanya. 180 cm, setinggi itu kira-kira, sementara dirinya, 15 cm lebih rendah. Bhanu. Matanya selegam arang, jembatan hidungnya tinggi dan garis rahangnya terukir jelas. Dengan badan yang cukup dengan massa otot dan bahu lebar yang tegap, pria ini adalah perwujudan dari bukti nyata bahwa Tuhan sedang bahagia ketika menciptakannya. Bhanu menatap gadisnya dengan seksama. “Aku tidak bisa melakukannya lagi, ini sangat melelahkan. Aku ingin berhenti menunggumu, khawatirkan keadaanmu, aku ingin hidup dengan tenang tanpa terusik olehmu.” Gadis yang rambutnya tersapu deru pantai itu terdiam dan bingung. “Bhanu, maaf—” “Kita menikah saja, Val.” Potongnya langsung. Gadis yang dipanggil Val itu terkejut bukan main, masih berusaha menjernihkan telinganya—takut-takut salah dengar. “Aku tidak bisa berh...

Cerita Pendek : Kisah Toko Buku

Halo!! Sebelum memposting cerpenku, kali ini aku mau cerita dikit ya? tepatnya tentang dari mana ide cerita ini muncul.  Jadi, di sore yang gelap, hujan dan penuh geludug, aku membuka halaman twitterku, dan menemukan sebuah thread yang didalamnya sudah ribuan orang me-retweet dan reply.  judul Theard itu adalah :  "KETEMU JODOH DI TOKO BUKU" Begitu aku membacanya, kepala gabut-ku yang mulanya mentok karena terserang writer block, mendadak mendapat pencerahan. setelah itu, malamnya aku langsung membuat cerpen ini, dua jam kemudian siap meskipun masih ragu untuk judulnya.  Terimakasih untuk akun twitter @federicakim telah memberikanku inspirasi yang begitu berharga.. Semoga orang itu memang jodohmu.. aamiin.. PS : nama, tempat, dan unsur lain dalam cerpen diubah dari cerita aslinya. Selamat Membaca! Kisah Toko Buku Rasa sakit tidak pernah peduli dengan seberapa besar perasaan kita terhadap seseorang. Dan kadang, rasa itu memb...

Rapuh

Ketika aku rapuh, kau datang merengkuh.. walau jatuh cinta bukan tujuanku, nyaman dekatmu bermuara pada perasaan itu. Kau terlalu sukar untuk kuabaikan, dan terlalu berat untuk kulewatkan. Kamu baik waktu itu, Meskti biasanya, aku tidak terjebak dengan cara-cara seperti itu, tapi berbeda kalau itu kamu. Kusadari, aku baru saja terperangkap, dan untuk Kembali, pintu itu sudah tidak ada lagi.   Dia hanya membutuhkanmu, nyaman dekatmu, senang candamu, bukan mencintaimu.   Tidak apa-apa, meski kita tak pernah jadi satu, setidaknya aku pernah begitu bahagia bersamamu.   Kadang, kau seperti milikku, Kadang, kau seperti orang asing yang hendak pergi dariku, Bagimu, aku memang sebecanda itu.