Langsung ke konten utama

Rapuh

Ketika aku rapuh, kau datang merengkuh..

walau jatuh cinta bukan tujuanku, nyaman dekatmu bermuara pada perasaan itu.

Kau terlalu sukar untuk kuabaikan, dan terlalu berat untuk kulewatkan.

Kamu baik waktu itu,

Meskti biasanya, aku tidak terjebak dengan cara-cara seperti itu, tapi berbeda kalau itu kamu.

Kusadari, aku baru saja terperangkap, dan untuk Kembali, pintu itu sudah tidak ada lagi.

 

Dia hanya membutuhkanmu, nyaman dekatmu, senang candamu, bukan mencintaimu.

 

Tidak apa-apa, meski kita tak pernah jadi satu, setidaknya aku pernah begitu bahagia bersamamu.

 

Kadang, kau seperti milikku,

Kadang, kau seperti orang asing yang hendak pergi dariku,

Bagimu, aku memang sebecanda itu.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Pendek : Kisah Toko Buku

Halo!! Sebelum memposting cerpenku, kali ini aku mau cerita dikit ya? tepatnya tentang dari mana ide cerita ini muncul.  Jadi, di sore yang gelap, hujan dan penuh geludug, aku membuka halaman twitterku, dan menemukan sebuah thread yang didalamnya sudah ribuan orang me-retweet dan reply.  judul Theard itu adalah :  "KETEMU JODOH DI TOKO BUKU" Begitu aku membacanya, kepala gabut-ku yang mulanya mentok karena terserang writer block, mendadak mendapat pencerahan. setelah itu, malamnya aku langsung membuat cerpen ini, dua jam kemudian siap meskipun masih ragu untuk judulnya.  Terimakasih untuk akun twitter @federicakim telah memberikanku inspirasi yang begitu berharga.. Semoga orang itu memang jodohmu.. aamiin.. PS : nama, tempat, dan unsur lain dalam cerpen diubah dari cerita aslinya. Selamat Membaca! Kisah Toko Buku Rasa sakit tidak pernah peduli dengan seberapa besar perasaan kita terhadap seseorang. Dan kadang, rasa itu membutakan se

Cerita Pendek : Cincin

Helo People!  Kukembali dengan membawa  satu cerita pendek lainnya!  Semoga suka! and..  Happy Reading! Cincin Jakarta tidak berubah, panas matahari masih begitu terik, di perparah dengan kemacetan yang kian hari kian padat. Baik panas ataupun macet, dua hal lumrah tersebut sudah jadi bagian hidup semua orang yang menetap di dalamnya. Meski begitu, hal-hal yang menurut sebagian orang tak menyenangkan ini bisa jadi pemicu rindu seorang kala jauh, setidaknya itu menurut Azka, seorang mahasiswi yang merantau jauh ke negeri ginseng. Studinya dimulai ketika ia lolos seleksi beasiswa S1 Kyunghee University untuk Departemen of Fashion Art di Kota Seoul, Korea Selatan. Bukan perkara mudah untuk mendapatkannya, tetapi Azka bersyukur bisa jadi orang beruntung yang dapat berkuliah di salah satu universitas terbaik se-Asia. Azka tidak menyia-nyiakan kesempatan emas untuk mendalami ilmu fashion yang seyogianya merupakan cita-cita Azka sejak kecil, ditambah jika berkaca dari kejadian

Cerita Pendek : Yogya Bersamamu

Yogya Bersamamu Matahari bersinar. Hangatnya harumkan bunga bermekaran. Tiada tempat setenang disini, setidaknya menurut Fairizh, atau akrab di panggil Fay, seorang gadis keturunan Tiongkok-muslim yang lahir dan besar di Ibukota Jakarta. Belum genap seminggu setelah ia bermukim di sebuah penginapan asri dipusat kota Yogyakarta , ia langsung jatuh hati. Disini, ia temukan satu hal dimana sebuah senyum dan sapaan nan ramah bisa menggugah hati. Karena begitu ia keluar penginapan, ia disambut hangat orang-orang sekitar. “Selamat pagi mbak Fay, Pagi-pagi udah cantik, to?” ialah Pak Anto, pria berumur pengelola villa dengan senyum ramah melekat dan logat jawa yang kental. “Selamat pagi juga P ak. Iya nih mau lihat-lihat keratin sekalian mau cari oleh-oleh buat yang di Jakarta.”,ujar Fay. “Baru selesai lari pagi ya, Pak?” “Iya dong. Daripada tidur dirumah mending keluar cari keringet mbak, badan juga jadi sehat.”, katanya. “Ohya? Mbak Fay gak akan nyesal kalau kesana. Nah kal