Langsung ke konten utama

Masih dia

Menyukainya adalah hal yang tidak pernah kusangka, dia tidak pernah berbuat apa-apa, tapi aku malah jatuh cinta. 

Katanya, cinta pada pandang pertama itu tidak ada, tapi kenapa perasaan ini begitu nyata? Tidak paras, etika, atau strata, bahkan pertanyaan mengapa jatuh cinta padanya saja tidak bisa ku jawab karena. Sebab, yang kutahu, semenjak ada dia, aku tidak tertarik pada apa-apa. 

Tetapi, rasa yang besar itu tidak cukup menjadi alasan untuk bersama, jika pemilik rasa hanya aku saja. 

Tuhan memang kabulkan permohonanku agar aku dapat terus melihatnya, tetapi aku lupa meminta pada-Nya agar dia juga memiliki rasa yang sama. 

Dia membuat orang itu buta, bahwa ada orang yang begitu mencintainya, tapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Tulusku tidak membuatnya luluh, ia tetap berjuang pada cerita yang menyakitkan. 

Meski dia tahu apa yang kurasa, seberapa nyata cintaku padanya, dia tetap biasa saja. 

Dan pada akhirnya, aku tidak dapat berbuat apa-apa, membuatnya jatuh cinta saja tidak bisa, apalagi berharap bisa memberinya bahagia.

Orang disekitarku berseloroh, “sudah tahu begitu, masih mau menyimpan rasa?”

Bukannya tidak ingin lupa, hanya saja aku tidak tahu harus jatuh cinta pada siapa, setelah mencintai dia sebegitunya. Aku lama menyayanginya, dan untuk berhenti tiba-tiba, aku tidak bisa. 

Padahal sebenarnya kalau diingat kembali cerita tentang kita itu tidak pernah ada. Satu saja momen yang bisa menjadi alasanku jatuh cinta, dan tetap cinta itu tidak ada. Tapi, tetap saja aku bebal, selalu berpikir meski berbalut luka dan bermuara pada air mata, tidak apa apa, cinta itu selalu ada. 

Tetapi, kenyataan memberiku luka seberat gada.

Cinta itu memang tetap ada, tapi tidak pernah bermuara pada bahagia. Sekarang, saat merindu dan ingat kamu, rasa bahagia, suka, dan berbunga-bunga itu tidak ada, yang ada hanya pilu, luka, dan duka saja. 

Melupa tentangmu adalah hal yang tidak kuharap. Aku begitu membatu, tidak peduli kau tidak peduli padaku, aku tetap menyukaimu. Bahkan, ketika kau coba seribu kali untuk membuatku patah, aku tetap punya cara jatuh cinta padamu yang ke seribu satu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Pendek : Kisah Toko Buku

Halo!! Sebelum memposting cerpenku, kali ini aku mau cerita dikit ya? tepatnya tentang dari mana ide cerita ini muncul.  Jadi, di sore yang gelap, hujan dan penuh geludug, aku membuka halaman twitterku, dan menemukan sebuah thread yang didalamnya sudah ribuan orang me-retweet dan reply.  judul Theard itu adalah :  "KETEMU JODOH DI TOKO BUKU" Begitu aku membacanya, kepala gabut-ku yang mulanya mentok karena terserang writer block, mendadak mendapat pencerahan. setelah itu, malamnya aku langsung membuat cerpen ini, dua jam kemudian siap meskipun masih ragu untuk judulnya.  Terimakasih untuk akun twitter @federicakim telah memberikanku inspirasi yang begitu berharga.. Semoga orang itu memang jodohmu.. aamiin.. PS : nama, tempat, dan unsur lain dalam cerpen diubah dari cerita aslinya. Selamat Membaca! Kisah Toko Buku Rasa sakit tidak pernah peduli dengan seberapa besar perasaan kita terhadap seseorang. Dan kadang, rasa itu membutakan se

Cerita Pendek : Cincin

Helo People!  Kukembali dengan membawa  satu cerita pendek lainnya!  Semoga suka! and..  Happy Reading! Cincin Jakarta tidak berubah, panas matahari masih begitu terik, di perparah dengan kemacetan yang kian hari kian padat. Baik panas ataupun macet, dua hal lumrah tersebut sudah jadi bagian hidup semua orang yang menetap di dalamnya. Meski begitu, hal-hal yang menurut sebagian orang tak menyenangkan ini bisa jadi pemicu rindu seorang kala jauh, setidaknya itu menurut Azka, seorang mahasiswi yang merantau jauh ke negeri ginseng. Studinya dimulai ketika ia lolos seleksi beasiswa S1 Kyunghee University untuk Departemen of Fashion Art di Kota Seoul, Korea Selatan. Bukan perkara mudah untuk mendapatkannya, tetapi Azka bersyukur bisa jadi orang beruntung yang dapat berkuliah di salah satu universitas terbaik se-Asia. Azka tidak menyia-nyiakan kesempatan emas untuk mendalami ilmu fashion yang seyogianya merupakan cita-cita Azka sejak kecil, ditambah jika berkaca dari kejadian

Cerita Pendek : Yogya Bersamamu

Yogya Bersamamu Matahari bersinar. Hangatnya harumkan bunga bermekaran. Tiada tempat setenang disini, setidaknya menurut Fairizh, atau akrab di panggil Fay, seorang gadis keturunan Tiongkok-muslim yang lahir dan besar di Ibukota Jakarta. Belum genap seminggu setelah ia bermukim di sebuah penginapan asri dipusat kota Yogyakarta , ia langsung jatuh hati. Disini, ia temukan satu hal dimana sebuah senyum dan sapaan nan ramah bisa menggugah hati. Karena begitu ia keluar penginapan, ia disambut hangat orang-orang sekitar. “Selamat pagi mbak Fay, Pagi-pagi udah cantik, to?” ialah Pak Anto, pria berumur pengelola villa dengan senyum ramah melekat dan logat jawa yang kental. “Selamat pagi juga P ak. Iya nih mau lihat-lihat keratin sekalian mau cari oleh-oleh buat yang di Jakarta.”,ujar Fay. “Baru selesai lari pagi ya, Pak?” “Iya dong. Daripada tidur dirumah mending keluar cari keringet mbak, badan juga jadi sehat.”, katanya. “Ohya? Mbak Fay gak akan nyesal kalau kesana. Nah kal